Selamat Datang Di Blog KB Al-Muttaqin

Thursday, May 16, 2019

PUNCAK TEMA PEKERJAAN

Kegiatan puncak tema adalah kegiatan untuk memberikan kebermaknaan pembahasan tema, maka pada setiap akhir tema perlu dikokohkan dengan puncak tema. Kegiatan puncak tema bersifat menggembirakan, penguatan sikap, menambah pengetahuan dan keterampilan. 
 Di dalam tema Pekerjaan KB Al-Muttaqin mengambil puncak tema kunjungan ke kantor polisi dan kantor pos. 

A. Mengunjungi Kantor Polisi 
Dalam kegiatan puncak tema Pekerjaan ini, KB Al-Muttaqin mengadakan kunjungan ke Polsek Kaliwungu, Kec. Kaliwungu, Kab. Semarang, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperkenalkan kepada peserta didik kepada petugas penegak hukum dalam hal ini polisi. Kegiatan ini dilaksanakan pada Sabtu, 23 April 2019.

Peserta didik terlihat antusias dan kompak
Kedatangan peserta didik KB Al-Muttaqin didampingi oleh pendidik disambut dengan meriah oleh jajaran Polsek Kaliwungu dengan mengenalkan lingkungan mengajak bermain serta memberikan pendidikan untuk selalu menaati peraturan hukum, diantaranya mengenalkan tata tertib lalu lintas, serta mengedukasi cara memakai helm yang benar.

Pak Polisi memberikan edukasi kepada peserta didik
Kemeriahan bertambah ketika peserta didik KB Al-Muttaqin diajak mengendarai mobil patroli berputar di halaman kantor polsek. Peserta didik terlihat sangat antusias.

Dalam rangka penegakan supremasi hukum perlu ditanamkan sejak usia dini, diantaranya dengan langkah mengadakan kunjungan edukatif ke kantor kepolisian. Sebagai pelayan, pelindung dan pengayom masyarakat, sudah saatnya kepolisian menghilangkan image takut kepada polisi. Khususnya terhadap anak-anak, mereka perlu diberi pengenalan agar mereka memiliki rasa aman, dan merasa ada yang bisa melindungi mereka selain orang-orang terdekatnya. Selama ini, anak-anak sering ditakut-takuti dengan menggunakan sosok polisi, hal itu tidak baik karena akan menimbulkan salah persepsi anak mengenai sosok polisi. 
Berfoto bersama di halaman kantor Polsek Kaliwungu


B. Mengunjungi Kantor Pos 
Tujuan dari kunjungan ke kantor pos adalah untuk mengenalkan kepada anak, instansi-instansi yang memberikan pelayanan pada masyarakat dan peserta didik memiliki pengalaman bagaimana tata cara berkirim surat, menabung di kantor pos, mengirim uang, membayar listrik, mengirim barang atau paket, serta pelayanan lainnya.

Peserta didik diajari cara berkirim surat



Peserta didik diajari cara mengirimkan surat, menempelkan prangko, dan menyerahkan pada petugas untuk dimasukkan ke data. Kunjungan di kantor pos selesai, tidak lupa berterima kasih atas pengetahuan yang diberikan, berpamitan, dan menyanyikan lagu :
♫ Aku Tukang Pos rajin sekali .. ♫ Surat kubawa naik sepeda ..


Monday, May 13, 2019

Peringatan Hari Kartini 2019

 
Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia selalu memperingati salah satu hari nasional kita, yaitu peringatan hari Kartini. Guna menyemarakkan Hari Kartini, KB Al-Muttaqin mengadakan kegiatan lomba-lomba anak dan family gathering pada 27 April 2019.

Acara ini diikuti oleh seluruh peserta didik KB Al-Muttaqin beserta orang tua / wali. Berbagai perlombaan diselenggarakan seperti lomba Fashion Show, lomba Tari Berkelompok, dan lomba Bisikan Bermanfaat yang diikuti oleh tiap peserta didik dengan orang tua.

Diharapkan peringatan Hari Kartini ini dapat dijadikan moment bagi semua peserta didik beserta orang tua / wali untuk menciptakan rasa keakraban dalam kegiatan family gathering, terutama kalangan wanita di Indonesia untuk merenungi dan meneladani perjuangan RA Kartini yang merupakan tokoh emansipasi wanita.


Pendidik KB dan TK Al Muttaqin




Hari peringatan emansipasi wanita Indonesia yang jatuh setiap tanggal 21 April ini dapat dirayakan dengan berbagai cara, menerapkan peran pengajar dalam diri Raden Adjeng Kartini semasa hidupnya adalah salah satunya.

Pendidik bersama peserta didik yang berhasil memenangkan perlombaan

Tidak hanya untuk mengenang jasa R.A. Kartini, beberapa aktivitas di atas juga bermanfaat bagi kebersamaan anak dan orang tua. Mengenang jasa sekaligus mengamalkan perjuangan penggerak emansipasi wanita di Indonesia, tentu akan menjadi hal yang berharga bukan? Mengenang jasa sekaligus mengamalkan perjuangan penggerak emansipasi wanita di Indonesia, tentu akan menjadi hal yang berharga bukan?  
 

Saturday, May 4, 2019

Metode Pembelajaran Berbasis Sentra


Pamela C. Phelps, Ph.D., seorang pendidik yang telah 40 tahun lebih menekuni bidang pendidikan anak usia dini, merancang Metode Sentra atau Beyond Centers and Circle Time (BCCT). Phelps mengembangkan Metode Sentra di lembaga pendidikan dan penelitian Creative Center for Childhood Research and Training (CCCRT), Tallahassee, Florida, Amerika Serikat. Ia mengelola Creative Pre-School, yang sejak tahun 1989 ditetapkan sebagai sebuah model negara bagian dan kemudian nasional sekolah usia dini inklusif, yang dapat melayani anak-anak berkebutuhan khusus di lembaga itu.

Sesuai UU Nomor 20 Th 2003 tentang sistem pendidikan Nasional yang menyebutkan  bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar  dan proses  pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara.

PAUD sebagai pendidikan yang diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, memiliki kelompok sasaran anak usia 0 – 6 Th yang sering disebut sebagai masa emas perkembangan, oleh karena itu penyelenggaraan PAUD harus memperhatikan dan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan anak.

KB Al-Muttaqin telah menerapkan model pembelajaran sentra yaitu Sentra Persiapan, Sentra Bahan Alam, dan Sentra Balok. Dengan adanya model sentra ini, anak dibiasakan untuk memilih alat main tanpa ada paksaan. Metode sentra juga berlandaskan pendekatan Konstruktivis Sosial untuk mengajar, yaitu menekankan individu-individu secara aktif membangun pengetahuan dan pemahaman.

Adapun manfaat yang bisa dirasakan oleh anak antara lain:
1.    Melatih keterampilan sosial emosional
Dengan menerapkan pembelajaran berbasis sentra, anak mampu melatih sosial emosionalnya. Disini anak dapat berinteraksi dengan teman-temannya dan mematuhi peraturan yang sudah ditetapkan bersama.
2.    Melatih keterampilan bahasa
Kemampuan berbahasa anak setelah mendengar adalah kemampuan berbicara menyerap apapun yang didengar di lingkungan mainnya dan akan mengeluarkan informasi berupa kata yang didengarnya. Bermain merupakan dunia yang lekat dengan anak, oleh karena itu pendidik atau orang tua hendaknya mampu merancang model permainan yang melibatkan anak secara langsung agar anak mampu dalam mengungkapkan kata disamping kemampuan interaksi sosial tumbuh sesuai apa yang diharapkan. Dengan model sentra ini, anak akan lebih terbiasa mengungkapkan keinginannya sehingga perbendaharaan kosa kata anak tersebut akan mengalami perkembangan.
3.    Melatih rasa percaya diri anak
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk membangun rasa percaya diri pada anak adalah melatih keberanian mereka. Memang bukan hal yang mudah untuk menumbuhkan rasa percaya diri pada anak. Rasa percaya diri akan memberikan bekal kepada anak untuk menghadapi masa depannya kelak. Anak yang memiliki rasa percaya diri yang rendah cenderung pendiam, pemalu dan kurang aktif dalam berkomunikasi dan pergaulan. Rasa percaya diri tidak bisa muncul dengan sendirinya. Percaya diri bukan bagian dari gen atau bawaan dari keturunan. Rasa percaya diri timbul karena interaksi dengan lingkungan sekitar.

Penerapan model sentra ini akan melatih rasa percaya diri anak, karena menekankan pada kegiatan bermain sambil belajar, memberikan pengalaman langsung bagi anak sehingga bakat dan potensi yang dimiliki oleh masing-masing anak dapat berkembang dengan baik.

Tentu saja metode ini tidak akan serta merta membuahkan hasil tanpa ada kerja sama yang nyata antara pendidik dan orang tua. Metode ini akan lebih berkembang jika sudah banyak sekolah yang menerapkan metode sentra dan kerjasama orang tua untuk menerapkan metode ini di rumah agar anak dapat berkembang maksimal.

Pada akhirnya, apabila metode sentra sudah banyak digunakan disekolah-sekolah maka diharapkan nantinya akan lahir generasi bangsa yang tidak hanya menjadi karyawan tapi akan melahirkan generasi penerus yang produktif dan inovatif dan calon-calon pemimpin yang jauh dari kecurangan-kecurangan, karena sejak usia dini sudah ditanamkan nilai-nilai kecintaan terhadap agama sebagai sumber ilmu, inspirasi, dasar-dasar hukum, sumber motivasi dan pedoman hidup.


 TW,-

Friday, May 3, 2019

VISI DAN MISI KB AL-MUTTAQIN



KB Al-Muttaqin merupakan salah satu lembaga pendidikan  yang berada di wilayah Desa Sugihan Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang atas prakarsa tokoh masyarakat yang bekerja sama dengan Lembaga Pendidikan Islam Al Muttaqin yang kemudian memayungi KB ini. KB Al-Muttaqin berdiri pada tahun 2009, dalam usianya yang telah mencapai kurang lebih 10 tahun KB Al-Muttaqin telah berkembang dengan baik, akan tetapi kami menyadari masih diperlukan beberapa perbaikan agar kualitas tetap terjaga.
Kelompok Bermain sebagai bentuk lembaga pendidikan harus mendapatkan sistem evaluasi, baik terhadap program, proses, maupun hasil perkembangan peserta didik. Evaluasi ini sebagai upaya pengendalian mutu pendidikan dan akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan. Hal ini ditegaskan dalam pasal 57 ayat 1 dan 2 UU No. 20 Tahun 2003.
Masing-masing peserta didik di lembaga PAUD harus terfasilitasi secara utuh untuk mengembangkan multiple intelegence atau kecerdasan majemuknya yang meliputi kecerdasan linguistik, logika matematika, fisik motorik/kinestetik, visual spacial, intrapersonal, interpersonal, naturalis dan musikal. Sebagaimana termaktub dalam Undang-undang Dasar 1945 Pasal 9 ayat 1 yaitu “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai minat dan bakatnya.”
Disini diharapkan anak dapat belajar memanfaatkan perangkat fisiknya sendiri, belajar arti berkawan, belajar berkomunikasi, dan belajar berperilaku sesuai norma yang berlaku. Untuk memberikan layanan pendidikan yang maksimal diperlukan sarana dan prasarana yang dapat mendukung proses pembelajaran di KB Al-Muttaqin.
KB Al-Muttaqin sebagai salah satu lembaga pendidikan anak usia dini juga tidak terlepas dari tuntutan untuk terus menerus berbenah guna meningkatkan mutu layanan sesuai standar nasional pendidikan yang merupakan amanah undang-undang. Untuk itu perlu ditetapkan visi dan misi.

VISI:

menjadikan anak usia dini mandiri dan cerdas yang berlandaskan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
MISI:
1.      Melakukan dasar-dasar pendidikan pra sekolah secara proporsional, menyeluruh, dan seimbang.
2.      Memberi motivasi peserta didik untuk mandiri, disiplin, terampil dan jujur.


Semoga apa yang dilakukan dalam rangka ikut serta mencerdaskan anak bangsa melalui lembaga ini dapat tercapai sesuai dengan rintisan yang ada.

PUNCAK TEMA PEKERJAAN

Kegiatan puncak tema adalah kegiatan untuk memberikan kebermaknaan pembahasan tema, maka pada setiap akhir tema perlu dikokohkan dengan punc...